Pernah merasa diabaikan setelah wawancara kerja? Atau sudah mengirim CV dan melengkapi semua dokumen, tapi tak kunjung dapat kabar? Jika ya, kamu mungkin sedang mengalami yang disebut ghosting dari rekruter. Istilah ghosting tak hanya populer di dunia percintaan, tapi juga marak di dunia kerja. Lalu, kenapa sih rekruter bisa melakukan ghosting pada kandidat?

Sebagai kandidat, wajar bila kamu merasa bingung, kecewa, atau bahkan marah ketika proses rekrutmen berhenti tanpa kejelasan. Tapi sebelum menyimpulkan hal-hal negatif, mari kita pahami dulu beberapa alasan di balik fenomena ini—terutama dari sudut pandang executive search agency, perusahaan headhunter, dan tim human capital management.

1. Volume Kandidat yang Terlalu Banyak

Salah satu alasan paling umum rekruter tampak “menghilang” adalah karena jumlah pelamar yang terlalu banyak. Dalam proses pencarian kandidat, terutama untuk posisi-posisi strategis, executive search agency seperti HRnetRimbun bisa menerima ratusan bahkan ribuan CV untuk satu posisi saja. Menyeleksi, menyortir, dan menilai semua kandidat membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Dalam situasi seperti ini, rekruter biasanya akan lebih fokus menghubungi kandidat yang paling sesuai dengan kriteria klien terlebih dahulu. Kandidat yang tidak masuk prioritas sering kali tertunda komunikasinya, bukan karena diabaikan, tetapi karena keterbatasan waktu dan sumber daya.

2. Perubahan Strategi dari Klien

Sebagai perusahaan headhunter, HRnetRimbun sering kali bekerja berdasarkan kebutuhan dan permintaan klien. Terkadang, perusahaan klien mengubah strategi rekrutmen mereka secara mendadak—bisa karena restrukturisasi internal, pembekuan anggaran, atau pergantian manajemen.

Ketika hal ini terjadi, proses rekrutmen yang sedang berjalan bisa tertunda bahkan dibatalkan. Sayangnya, informasi seperti ini tidak selalu dapat langsung disampaikan ke kandidat karena adanya kerahasiaan bisnis atau perubahan yang belum final. Akibatnya, rekruter terpaksa diam sementara sampai ada kejelasan lebih lanjut dari klien.

3. Komunikasi Internal yang Rumit

Dalam dunia human capital management, koordinasi antara rekruter, hiring manager, dan pihak-pihak terkait bisa sangat kompleks. Rekruter bisa saja sudah merekomendasikan kandidat yang potensial, tapi jika keputusan final belum dibuat oleh atasan atau user, maka tidak ada informasi baru yang bisa disampaikan ke kandidat.

Siklus komunikasi ini bisa sangat panjang, terutama di perusahaan besar atau posisi strategis. Ini bukan bentuk ketidakpedulian, tapi lebih karena proses pengambilan keputusan yang berlapis.

Baca juga: Waspada Tawaran Kerja ke Luar Negeri: Tiga Negara Ini Rentan Eksploitasi

4. Sistem Prioritas Kandidat

Rekruter dan executive search agency umumnya bekerja berdasarkan sistem prioritas. Kandidat yang paling cocok dengan kebutuhan klien akan diproses lebih dulu. Jika kamu belum dihubungi kembali, bukan berarti profilmu buruk. Bisa jadi kamu tetap disimpan dalam database untuk kebutuhan berikutnya, atau sedang menunggu giliran jika kandidat pertama tidak berhasil.

Hal ini umum dalam dunia rekrutmen profesional, dan menunjukkan pentingnya membangun relasi jangka panjang dengan perusahaan headhunter seperti HRnetRimbun.

5. Keterbatasan Follow-Up Otomatis

Meskipun teknologi rekrutmen makin berkembang, tidak semua sistem memiliki fitur auto-response atau notifikasi status lamaran yang efektif. Banyak rekruter masih bekerja secara manual dalam memberi kabar kepada kandidat. Dalam kondisi sibuk, follow-up bisa saja tertunda atau terlewat.

Apa yang Bisa Kamu Lakukan?

  • Follow-up dengan sopan. Kirim email singkat menanyakan update proses seleksi. Jangan terlalu sering, tapi cukup sebagai bentuk inisiatif profesional.
  • Jaga relasi baik dengan rekruter. Meskipun belum berhasil di satu posisi, kamu masih punya peluang di lain waktu.
  • Perbarui profil dan portofolio. Ini akan membantu rekruter merekomendasikanmu ke klien lain.
  • Gunakan jasa headhunter profesional. Bekerja sama dengan executive search agency terpercaya seperti HRnetRimbun akan meningkatkan peluangmu ditemukan oleh perusahaan-perusahaan besar.

Penutup

Fenomena ghosting dari rekruter bukan berarti kamu gagal atau tidak layak. Banyak faktor di balik layar yang bisa menyebabkan keterlambatan komunikasi. Yang terpenting adalah tetap menjaga profesionalisme dan terus mengembangkan diri. Dunia kerja bukan soal siapa yang cepat, tapi siapa yang paling siap saat kesempatan datang.

Jika kamu sedang mencari peluang karier yang lebih baik atau ingin berkonsultasi soal strategi rekrutmen, hubungi kami di HRnetRimbun, executive search agency yang berpengalaman dalam menghubungkan talenta terbaik dengan perusahaan ternama. Kami hadir untuk mendukung karier dan pertumbuhan profesionalmu melalui pendekatan strategis dalam human capital management.