Memasuki kuartal pertama tahun 2025, dunia ketenagakerjaan Indonesia kembali menunjukkan geliat yang dinamis. Perubahan kebijakan perdagangan internasional, peristiwa di industri lokal, hingga peluang kerja di luar negeri mewarnai pergerakan industri dan strategi SDM di berbagai sektor.
Untuk membantu Anda tetap update, HRnetRimbun merangkum beberapa highlights penting sepanjang bulan Maret yang perlu diperhatikan oleh para praktisi HR, business leader, dan pencari kerja.
1. Kenaikan Tarif Impor AS: Efek Domino ke Dunia Kerja?
Salah satu kabar internasional yang cukup berdampak bagi industri dalam negeri adalah kenaikan tarif impor baja dan aluminium oleh pemerintah Amerika Serikat. Pada 12 Maret 2025, AS mengumumkan bahwa tarif impor kedua komoditas tersebut naik dari 10% menjadi 25%. Kenaikan ini bukan hanya berdampak pada harga bahan baku industri, tapi juga memberi tekanan terhadap biaya produksi perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya yang bergerak di sektor otomotif, tekstil, dan manufaktur berat.
Bagi praktisi HR, ini bisa berarti dua hal. Pertama, perusahaan mungkin akan melakukan efisiensi, termasuk pembekuan rekrutmen atau pengurangan tenaga kerja. Kedua, muncul kebutuhan untuk merancang strategi workforce planning yang lebih fleksibel agar bisnis tetap berjalan optimal meski dalam tekanan eksternal.
Namun, tidak semua sektor terdampak negatif. Industri kesehatan, energi terbarukan, dan e-commerce justru menunjukkan ketahanan yang kuat. Permintaan yang terus meningkat serta dorongan transformasi digital membuat sektor-sektor ini tetap aktif melakukan rekrutmen.
2. PHK Mendadak di Avoskin: Pentingnya Etika dalam Kebijakan HR
PT AVO Innovation & Technology, produsen skincare asal Yogyakarta yang dikenal lewat brand Avoskin, tengah menjadi sorotan publik usai melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara tiba-tiba terhadap sejumlah karyawannya pada 21 Maret 2025.
Pelaksanaan PHK ini turut menuai kecaman karena dinilai kurang berperikemanusiaan. Karyawan yang terdampak dipanggil ke kantor dengan dalih menghadiri rapat town hall. Bahkan, beberapa karyawan dari luar kota diminta untuk segera kembali ke Yogyakarta dalam waktu singkat. Mereka juga dikabarkan mengalami pembatasan, seperti larangan parkir di area kantor serta pengawasan ketat oleh petugas keamanan.
Langkah PT AVO ini menimbulkan reaksi dari masyarakat dan komunitas pekerja, yang menekankan pentingnya etika dan keterbukaan dalam proses PHK. Tak sedikit pihak mempertanyakan apakah prosedur pemutusan hubungan kerja massal tersebut telah dijalankan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
3. Yupi Resmi IPO: Siap Ekspansi, Siap Rekrut Talenta Baru
Berita positif datang dari PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk, produsen permen kenamaan asal Yogyakarta. Pada 25 Maret 2025, Yupi resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dan mengantongi dana segar sebesar Rp2,04 triliun dari IPO.
Sebagian dana tersebut akan digunakan untuk membangun fasilitas produksi baru di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dengan estimasi biaya mencapai Rp 437,50 miliar. Pabrik ini direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2026. Sisa dana akan dialokasikan untuk memperluas bisnis ke pasar dalam dan luar negeri, termasuk pembiayaan operasional, pengadaan stok, serta penambahan tenaga kerja.
Direktur Utama YUPI, Yohanes Teja, mengungkapkan bahwa langkah ekspansi ini bertujuan untuk memperluas eksistensi YUPI di pasar global dan memperkokoh posisinya sebagai pemimpin pasar dalam negeri. Hingga September 2024, YUPI membukukan kenaikan laba sebesar 10% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 484 miliar, dengan rata-rata pertumbuhan laba tahunan sebesar 19,6% dalam periode 2021 hingga 2023.
Dari kacamata HR, langkah ini membuka peluang besar dalam rekrutmen. Perluasan kapasitas produksi akan membutuhkan tambahan tenaga kerja di lini produksi, logistik, serta fungsi-fungsi penunjang lainnya seperti marketing, R&D, dan HR sendiri. Perusahaan yang ingin bersaing di pasar global tentunya juga harus mulai mempersiapkan SDM dengan mindset internasional dan kemampuan digital yang kuat.
Baca juga: Tips Menulis CV Eksekutif: Cara Menonjol di Pasar Kerja yang Kompetitif
4. Jepang & Freeport Buka Pintu bagi Tenaga Kerja Indonesia
Sementara itu, di sektor kerja luar negeri, Jepang kembali membuka kesempatan bagi tenaga kerja Indonesia melalui program visa Specified Skilled Worker (SSW). Posisi yang ditawarkan kali ini cukup unik, yakni sopir truk logistik. Namun, tentu saja ada syarat yang harus dipenuhi, seperti kelulusan ujian keterampilan transportasi dan kemampuan bahasa Jepang minimal N3. Informasi lebih lanjut mengenai loker ini bisa diakses melalui situ YOLO Japan di https://www.yolo-japan.com/en/recruit/feature/driver_fulltime.
Di dalam negeri, PT Freeport Indonesia juga membuka berbagai posisi kerja, untuk berbagai posisi di fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Posisi yang tersedia mencakup bidang teknik, operasional, dan administrasi, dengan persyaratan khusus sesuai dengan setiap jabatan. Informasi lebih lanjut mengenai persyaratan dan pendaftaran dapat diakses melalui situs resmi PT Freeport Indonesia di www.careers-page.com/freeportindonesia.
HRnetRimbun Insight: Adaptif, Tangguh, dan Siap Kolaborasi
Dari berbagai peristiwa tersebut, kita bisa melihat satu benang merah: dinamika ketenagakerjaan terus berubah, dan hanya perusahaan yang adaptif serta human-centric yang akan bertahan dan berkembang. Fleksibilitas dalam perencanaan tenaga kerja, perhatian pada well-being karyawan, serta strategi employer branding yang kuat akan menjadi faktor kunci.
Sebagai mitra strategis perusahaan dalam pengelolaan dan pencarian talenta terbaik, HRnetRimbun siap membantu Anda menghadapi tantangan ini. Kami percaya bahwa setiap perubahan adalah peluang untuk bertumbuh, asal dikelola dengan tepat.
Hubungi kami jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang solusi rekrutmen, employer branding, atau pengembangan SDM yang cocok dengan kebutuhan bisnis Anda. Bersama HRnetRimbun, mari siapkan organisasi Anda untuk masa depan dunia kerja yang lebih baik.